MAKALAH GERAKAN 30 SEPTEMBER PKI (G30SPKI)

Do you like this content?



GERAKAN 30 SEPTEMBER PKI
(G30SPKI)

PADA PEMERINTAHAN ORDE LAMA
REZIM Ir. SOEKARNO



OLEH :
FANDI AHMAD      C2A012011

UNIVERSITS MUHAMMADAIYAH SEMARANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
2013
A.  LATAR BELAKANG

PKI merupakan partai komunis yang terbesar di seluruh dunia, di luar Tiongkok dan Uni Soviet. Anggotannya tercatat hingga lebih dari 3,5juta di seluruh dunia, belum terhitung 3 juta dari pergerakan anggota mudanya. PKI juga mengontrol pergerakan serikat buruh yang mempunyai 3,5 juta anggota dan pergerakan petani Barisan Tani Indonesia yang mempunyai 9 juta anggota. Termasuk pergerakan wanita (Gerwani), organisasi penulis dan artis dan pergerakan sarjananya, Di Indonesia memiliki anggota dan pendukung 9 juta orang dan di antaranya adalah loyalis pergerakan partai PKI tersebut
Pada era "Demokrasi Terpimpin", kolaborasi antara kepemimpinan PKI dan kaum burjuis nasional dalam menekan pergerakan-pergerakan independen kaum buruh dan petani, gagal memecahkan masalah-masalah politis dan ekonomi yang mendesak. Hal-hal ini menyebabkan pendapatan ekspor menurun, foreign reserves menurun, inflasi terus menaik dan korupsi birokrat dan militer menjadi wabah.
Pada tahun 1951, D.N Aidit terpilih menjadi ketua PKI dan mulai menyusun program-program untuk bangkit kembali. Munculnya aktivitas PKI pada tahun 1951 mendorong Kabinet Sukiman melakukan penangkapan para kader PKI. Kemudian pimpinan PKI mengubah strategi organisasinya untuk melakukan penyusupan ke dalam angkatan bersenjata. Usaha tersebut membawa keberhasilan PKI menjadi salah satu partai besar di ndonesia pada tahun 1955 dari beberapa partai besarnya semisal masumi dan sebagainya.
Pada tahun 1964, D.N Aidit membentuk biro khusus untuk melakukan pembinaan terhadap kader-kader PKI dalam tubuh angkatan bersenjata. Pembinaan kader tersebut mencangkup para anggota Pemuda Rakyat (PR) dan Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani). Bersamaan dengan itu, PKI juga melakukan penyusupan ke dalam organisasi politik dan kemasyarakatan lainnya.
Sikap PKI semakin agresif di tahun 1964, yaitu dengan melakukan penyerangan kepada pihak-pihak yang dianggap telah melawan melalui rapat-rapat umum, serta kampanye melalui media massa dan poster propaganda. PKI juga melakukan aksi sepihak melalui kader-kadernya dengan menghasut kaum buruh dan petani untuk merampas tanah dengan alasan land reform. Aksi tersebut diikuti dengan tindakan fisik terhadap orang-orang yang melawan. Tindakan ini banyak menimbulkan korban jiwa.
Kondisipolitik di Indonesia semakin rumit akibatnya gerakanaksi PKI yang merugikan bangsa Indonesia serta adanya konfrontasi PKI dengan Malaysia yang dianggap sebagai proyek nekolim (Neokolonialisme dan Imperialisme) oleh Presiden Soekarno. Hal ini dimanfaatkan oleh PKI untuk dapat memperkuat diri. PKI menerapkan ajaran Nasakom (Nasionalis, Agama, dan Komunis) ke badan pemerintahan, termasuk di dalamnya ABRI. Tanggal 14 januari 1965, D.N Aidit menuntut untuk mempersenjatai kaum buruh dan petani dengan alasan untuk menghancurkan Nekolim.
Tuntutan PKI ditampung oleh Front Nasional. PKI mengusulkan pembentukan Angkatan Lima yang terdiri dari kaum buruh dan tani, serta berdiri sendiri lepas dari ABRI. Tanggal 17 Januari 1965, diadakan pertemuan yang membahas untuk melatih dan mempersenjatai soko guru revolusi (kaum buruh dan tani) untuk menghadapi Nekolim. Namun, usul ini ditolak oleh Angkatan Darat karena akan menimbukan rasa saling curiga antara militer dengan PKI.
Musuh yang berbahaya bagi PKI adalah Angkatan Darat, sehingga PKI berusaha untuk mengkambinghitamkan Angkatan Darat dengan aksi sepihak. PKI dan Barisan Tani Indonesia (BTI) melakukan aksi sepihak dengan menghasut kaum tani untuk langsung menggarap tanah yang menurut mereka menjadi ilik petani berdasarkan Undang-Undang Agraria.
Akibat dari kejadian tersebut, terjadi bentrokan fisik yang banyak menjatuhkan korban jiwasaat militer berusaha untuk mencegah usaha para kaum tani. Aksi sepihak ini terjadi di Sumatra Utara (Peristiwa Bandar Betsy) dan Kediri (Peristiwa Kanigoro) tahun 1964.







B.  RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini, antara lain:
1.       Apa yang dimaksud dengan G-30 S/PKI?
2.       Bagaimana kejadian seputar peristiwa G-30 S/PKI?
3.       Siapasajakah yang diculikdalamaksipenculikanoleh G-30S/PKI?
4.       Bagaimana kejadian pasca peristiwa G-30 S/PKI?
5.       Apa yang menjadi faktor penyebab peristiwa G-30 S/PKI?
6.       Bagaimana proses penangkapan dan pembantaian terhadap anggota dan pendukung PKI?
7.       Apa saja dampak yang ditimbulkan dari peristiwa tersebut?
8.       Siapa saja yang menjadi korban dari peristiwa ini?

C.      TUJUAN
Adapun tujuan dari makalah ini, antara lain:
1.       Mengetahui sejarah secara singka tdariG-30 S/PKI pada rezim Soekarno
2.       Menjelaskan kejadian tentang seputar peristiwa G-30 S/PKI.
3.       Mengetahuitokoh yang diculikdalamaksi penculikan yang dilakukan oleh PKI terhadap anggota TNI.
4.       Menjelaskan peristiwa pasca G-30 S/PKI.
5.       Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab peristiwa G-30 S/PKI.
6.       Menguraikan proses penangkapan dan pembantaian terhadap anggota dan pendukung PKI.
7.       Mengetahui dampakdankorban yang ditimbulkan dari peristiwa G-30 S/PKI.







BAB II
PEMABAHASA

A.    PENGERTIAN G-30 S/PKI
Gerakan 30 September atau yang sering kitadengardengan G 30 S PKI, G-30S/PKI atau Gestapu (Gerakan September Tiga Puluh) adalah sebuah peristiwa yang terjadi selewat malam tanggal 30 September sampai di awal 1 Oktober 1965 di mana enam perwira tinggi militer angkatan darat negara Indonesia beserta beberapa orang penting lainnya dibunuh dalam suatu usaha percobaan kudeta pemerintahan rezim Soeharto yang kemudian dituduhkan kepada anggota Partai Komunis Indonesia atau yang sering kita dengar dengan singkatan PKI.
Permasalah politik pada masa pemerintahan tersebut juga menambah rumit permasalahan ini mengenai  peristiwa gerakan 30 september PKI. Para pemberontak mengumumkan lewat radio bahwa peristiwa gerakan 30 September merupakan kelompok militer yang bertindak ingin melindungi Soekarno dari serangan kudeta yang direncanakan oleh para dewan (Jenderal Angkatan Darat) di Jakarta yang telah korup dan menjadi kaki tangan Badan Intelegen Pusat Amerika Serikat (CIA).

B.     KEJADIAN SEPUTAR PERISTIWA
Isu sakitnya Soekarno merupakan salah satu tindakan  PKI menyebarkan isu dikalangan masyarakat. Hal ini dilakukan Aidit untuk mengambil alih kekuasaan, seandainya Soekarno tidak memimpin lagi.
Setelah itu, PKI melanjutkan sasaran utamanya kepada pimpinan Angkatan Darat, yaitu kelompok militer yang  tidak mau bekerja sama dengan PKI. Pimpinan Biro Khusus PKI, Syam Kamaruzaman, mempersiapkan agenda untuk melaksanakan gerakan pada tanggal 30 September.  Agenda tersebut, antara lain:
a.       Menduduki gedung RRI.
b.       Membentuk Dewan Revolusi yang akan menggantikan Pemerintahan Sipil.
c.       Menculik para jenderal pimpinan TNI-AD untuk melumpuhkan kekuatan ABRI.
d.       Memperkuat basis pertahanan PKI yang berada di Lubang Buaya dekat markas TNI-AD.
e.       Mendemisionerkan Kabinet Dwikora dan membentuk pemeritahan berdasarkan Nasakom.
Gerakan militer dipimpin oleh Letkol Untung Samsuri, serta empat kompi pengawal kepresidenan dan menamakan gerakan tersebut dengan Gerakan 30 September (Gestapu). Sebelum melakukan penyerangan, tanggal 30 September 1965, mereka melakukan penculikan perwira-perwira, antara lain:
a.       Letnan Jenderal Achmad Yani (Menteri/Panglima Angkatan Darat).
b.       Mayor Jenderal R. Soeprapto (Debuti II Panglima Angkatan Darat).
c.       Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono (Debuti III Panglima Angkatan Darat).
d.       Mayor Jenderal Suwando Parman (Asisten I Panglima Angkatan Darat).
e.       Brigader Jenderal Donald Izacus Pandjahitan (Asisten IV Panglima Angkatan Darat).
f.        Brigader Jenderal Soetojo Siswomihardjo (Inspektur Kehakiman/Oditur).
g.       Letnan I Pierre Andreas Tendean (Ajudan Jenderal A.H Nasution).

PKI kemudian menculik dan membawa tujuh perwira ke lubang buaya. Namun, ada tiga perwira yang telah ditembak mati sebelum dibawa ke lubang buaya, yaitu Jenderal Achmad Yani, Mayor Jenderal M.T Haryono, dan Brigader Jendera D.I Pandjahitan.
Sebenarnya, Jenderal Abdul Haris Nasution (Menteri Kompartemen Hankam/Kepala Staf ABRI) ikut dalam target penculikan, namun dapat meloloskan diri sehingga para penculik membawa Letnan I P.A Tendean dn Putri Jenderal Nasution, ade Irma Nasution ikut menjadi korban.
Bersamaan dengan waktu penculikan, Pasukan Bimasakti merebut dan menguasai gedung RRI dan Pos Telekomunikasi di Jalan Merdeka. Pukul 07.20, LetkolUntung menyiarkan tentang adanya gerakan pembersihan terhadap para anggota Dewan Jenderal yang berencana melakukan kudeta terhadap pemerintahan Soekarno oleh para perwira muda. Pernyataan tersebut diulang pada pukul 08.15.
Pukul 13.00, diumumkan mengenai pembentukan Dwan Revolusi dan Kabinet Dwikora yang dinyatakan domisioner. Pemberitahuan tersebut disiarkan melalui RRI, bersamaan diumumkannya bahwa Dewan Revolusi merupakan sumber kekuatan dalam RI.
PKI berhasil menduduki kekuasaan di Jawa Tengah dengan menguasai Markas Kodam VII/Diponegoro dan Markas  Korem 072. PKI juga mendirikan Dewan Revolusi di Yokyakarta yang diketuai Mayor Mulyono. Komandan Korem 072, Kolonel Katamso dan kepala stafnya yaitu Letnan Kolonel Sugiyono diculik dan dibunuh oleh pemberontakan di Desa Kentungan. PKI juga mendirikan Dewan Revolusi di Yokyakarta yang diketuai oleh Mayor Mulyono dan disiarkan melalui RRI Yokyakarta.
Pangkostrad Mayor Soeharto selaku pimpinan tertinggi menumpas TKI pada tanggal 1 Oktober 1965.  Aparat yang melakukan penumpasan, yaitu Batalion 328 Kujang/Siliwangi, Batalion 2 Kavaleri dan RPKAD (Batalion I Resimen Para Komado Angkatan Darat) dibawah pimpinan Kolonel Sarwo Edhie Wibisono. Akhirnya  pemberontakan G30 S/PKI berhasil digagalkan dalam waktu singkat.

C.    KORBAN PENCULIKAN
Dalamaksipenculikanolehgerakan 30 september PKI, PKI menculik para jendral sebagai berikut :
1.       Penculikan Terhadap Jendera TNI A.H Nasution
2.      Penculikan Terhadap Letjend TNI A. Yani
3.      Penculikan terhadap Mayjend TNI R. Soeprapto
4.       Penculikan Terhadap Mayjend S. Parman
5.      Penculikan Terhadap Mayjend M.T Haryono
6.      Penculikan Terhadap Brigjend TNI Soetojo Siswoiharjo
7.      Penculikan terhadap Brigjend TNI D.I Pandjahita

D.  PASCA PERISTIWA
Pada tanggal 1 Oktober 1965 Sukarno dan sekretaris jendral PKI Aidit menanggapi pembentukan Dewan Revolusioner oleh para "pemberontak" dengan berpindah ke Pangkalan Angkatan Udara Halim di Jakarta untuk mencari perlindungan.
Pada tanggal 6 Oktober Sukarno mengimbau rakyat untuk menciptakan "persatuan nasional", yaitu persatuan antara angkatan bersenjata dan para korbannya, dan penghentian kekerasan. Biro Politik dari Komite Sentral PKI segera menganjurkan semua anggota dan organisasi-organisasi massa untuk mendukung "pemimpin revolusi Indonesia" dan tidak melawan angkatan bersenjata. Pernyataan ini dicetak ulang di koran CPA bernama "Tribune".
Pada tanggal 12 Oktober 1965, pemimpin-pemimpin Uni-Sovyet Brezhnev, Mikoyan dan Kosygin mengirim pesan khusus untuk Sukarno:
"Kita dan rekan-rekan kita bergembira untuk mendengar bahwa kesehatan anda telah membaik...Kita mendengar dengan penuh minat tentang pidato anda di radio kepada seluruh rakyat Indonesia untuk tetap tenang dan menghindari kekacauan...Imbauan ini akan dimengerti secara mendalam."
Pada tanggal 16 Oktober 1965, Sukarno melantik Mayjen Soeharto menjadi Menteri/Panglima Angkatan Darat di Istana Negara. Berikut kutipan amanat presiden Soekarno kepada Soeharto pada saat Soeharto disumpah:
“ Saya perintahkan kepada Jenderal Mayor Soeharto, sekarang Angkatan Darat pimpinannya, saya berikan kepadamu, buatlah Angkatan Darat ini satu Angkatan dari pada Republik Indonesia, Angkatan Bersenjata daripada Republik Indonesia yang sama sekali menjalankan Panca Azimat Revolusi, yang sama sekali berdiri di atas Trisakti, yang sama sekali berdiri di atas Nasakom, yang sama sekali berdiri di atas prinsip Berdikari, yang sama sekali berdiri atas prinsip Manipol-USDEK.
Manipol-USDEK telahditentukanolehlembagakita yang tertinggisebagaihaluannegaraRepublik Indonesia.Dan olehkarenaManipol-USDEK iniadalahhaluandaripadanegaraRepublik Indonesia, makadiaharusdijunjungtinggi, dijalankan, dipupukolehsemuakita.OlehAngkatanDarat, AngkatanLaut, AngkatanUdara, AngkatanKepolisian Negara. Hanyajikalaukitaberdiribenar-benar di atasPancaAzimatini, kitasemuanya, makabarulahrevousikitabisajaya.
Soeharto, sebagaipanglimaAngkatanDarat, dansebagaiMenteridalamkabinetku, sayaperintahkanengkau, kerjakanapa yang kuperintahkankepadamudengansebaik-baiknya. SayadoakanTuhanselalubesertakitadanbesertaengkau!”.
Dalam sebuah Konferensi Tiga Benua di Havana di bulan Februari 1966, perwakilan Uni-Sovyet berusaha dengan segala kemampuan mereka untuk menghindari pengutukan atas penangkapan dan pembunuhan orang-orang yang dituduh sebagai PKI, yang sedang terjadi terhadap rakyat Indonesia. Pendirian mereka mendapatkan pujian dari rejim Suharto. Parlemen Indonesia mengesahkan resolusi pada tanggal 11 Februari, menyatakan "penghargaan penuh" atas usaha-usaha perwakilan-perwakilan dari Nepal, Mongolia, Uni-Sovyet dan negara-negara lain di Konperensi Solidaritas Negara-Negara Afrika, Asia dan Amerika Latin, yang berhasil menetralisir usaha-usaha para kontra-revolusioner apa yang dinamakan pergerakan 30 September, dan para pemimpin dan pelindung mereka, untuk bercampur-tangan di dalam urusan dalam negeri Indonesia."

E.   FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
Faktor yang paling utamamempengaruhigerakan 3o september PKI adalahsebagaiberikut :
1.      Faktor Amerika Serikat
2.      Faktor Malaysia
                 3. FaktorEkonomi
                 4. IsuSoekarnoSakit
                 5. Dan, sebagainya

F.    PENANGKAPAN DAN PEMBANTAIAN G30 S/PKI
PENUMPASAN G 30 S / PKI 1965 Dalam bulan-bulan setelah peristiwa ini, semua anggota dan pendukung PKI, atau mereka yang di anggap sebagai anggota dan simpatisan PKI, semua partai kelas buruh yang di ketahui dan ratusan ribu pekerja dan petani Indonesia yang lain di bunuh atau di masukkan ke kamp-kamp tahanan untuk disiksa dan diinterogasi. Pembunuhan-pembunuhan ini terjadi di Jawa Tengah (bulanOktober), JawaTimur (bulan November) dan Bali (bulanDesember).Berapajumlah orang yang dibantaitidakdiketahuidenganpersis - perkiraan yang konservatifmenyebutkan 500.000 orang, sementara perkiraan lain menyebut dua sampai tiga juga orang. Namun diduga setidak-tidaknya satu juta orang menjadi korban dalam bencana enam bulan yang mengikuti kudeta itu.Dihasut dan dibantu oleh tentara, kelompok-kelompok pemuda dari organisasi-organisasi muslim sayap-kanan seperti barisan Ansor NU dan Tameng Marhaenis PNI melakukan pembunuhan-pembunuhan massal, terutama di Jawa Tengah danJawaTimur. Ada laporan-laporan bahwa Sungai Brantas di dekat Surabaya menjadi penuh mayat-mayat sampai di tempat-tempat tertentu sungai itu "terbendung mayat".Pada akhir 1965, antara 500.000 dan satu juta anggota-anggota dan pendukung-pendukung PKI telah menjadi korban pembunuhan dan ratusan ribu lainnya dipenjarakan di kamp-kampkonsentrasi, tanpa adanya perlawanan sama sekali. Sewaktu regu-regumiliter yang didukungdana CIA menangkapi semua anggota dan pendukung PKI yang terketahui  dan melakukan pembantaian keji.
G.   DAMPAK
           Dampak Negatif
a.       banyak pahlawan kita banyak yang gugur
b.       hubungan diplomatik dengan negara komunias menjadi renggang
c.       terjadi penodaan terhadap ideologi dan kedaulatan negara kita
      Dampak Positif
a.       kita dapat lebih waspadai terhadap serangan yang mnyerang NKRI baik dari dalam maupun luar
b.       kita dapat bersatu dan dapat bertahan /menyadari bawah pancasila adalah jati diri bangsa kita
c.       dengan adanya g30s pki kedudukan pancasila dalam negara menjadi lebih kuat
     Dampak sosial politik dari g 30 s/pki.
a.       Secara politik telah lahir peta kekuatan politik baru yaitu tentara Angkatan Darat.
b.       Sampai bulan desember 1965 pki telah hancur sebagai kekuatan politik di indonesia.
c.       Kekuasaan dan pamor politik presiden soekarno memudar.
d.       Secara sosial telah terjadi penangkapan dan pembunuhan terhadap orang-orang PKI atau dianggap PKI, yang tidak semuanya melalui proses pengadilan dengan jumlah yang relatif banyak.
 
D.      KORBAN G-30 S/PKI
Text Box: 7.       Letnan I P.A tendean
8.       Ade irma Suryani Nasution (Putri Jenderal TNI A.H Nasution)
9.   BripkaKarelSarsuitTubun (PengawalkediamanresmiWakilPerdanaMenteri II dr.J. Leimena) 
10.   KolonelKatamsoDarmokusumo (KomandanKorem 072/Pamungkas, Yogyakarta) 
11.   LetkolSugiyonoMangunwiyoto (KepalaStafKorem 072/Pamungkas, Yogyakarta) 


Text Box: 1.       Letjen TNI Ahmad Yani
2.       Mayjen TNI RadenSuprapto
3.       Mayjen TNI Mas TirtodarmoHaryono
4.       Mayjen TNI SiswondoParman
5.       Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan
6.       Brigjen TNI SoetojoSiswomihardjo

Dari peristiwa Gerakan 30 September, mengakibatkan banyaknya korban yang terbunuh. Korban-korban tersebut, antara lain






BAB III
PENUTUP

A.     KESIMPULAN
Dari pemaparan materi di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1.  G-30 S/PKI merupakan perbuatan PKI dalam rangka usahanya untuk merebut kekuasaan di negara Republik Indonesia dengan memperalat oknum ABRI sebagai kekuatan fisiknya. Oleh karena itu, gerakan pemberontakan ini telah dipersiapkan jauh sebelumnya dan tidak terlepas dari tujuan PKI untuk membentuk negara komunis.
2.   Akibat dari gerakan ini, banyak korban-korban yang berjatuhan. Dari sekian banyak korban yang  terbunuh, terdapat tujuh orang Panglima Angkatan Darat, yakni Letjend A. Yani, Mayjend R.Soeprapto, Mayjend M.T Haryono, Mayjend S. Parman, Brigjend D.I Pandjahitan, Brigjend Soetojo Siswomihardjo, dan Letjend I P.A Tedean.
3.  Penumpasan G-30 S/PKI yang dipimpin oleh Pangkostrad Mayjen Soeharto dan kemudian beliau memerintahkanKolonelSarwo Edi Wibowodenganhasil :
a.    Tanggal 1 Oktober 1965 berhasil menguasai kembali RRI Pusat dan gedung pusat Telekomunikasi.
b.   Tanggal 2 Oktober 1965 menguasai lapangan udara Halim Perdana Kusuma yang dijadikan basis PKI.
c.  Tanggal 3 Oktober 1965 pencarian jenasah para perwira AD yang diculik atas petunjuk dari seorang polisi (Sukiman) berhasil mengetahui tempat jenasahnya di sumur tua lubang buaya.
d.  Tanggal 5 Oktober 1965 bertepatandengan HUT ABRI dilaksanakan pemakaman jenasah ditaman makam Pahlawan Kali bata Jakarta.
4.   Kegagalan G-30 S/PKI, berarti bahwa pemerintahan Orde Lama. Dan pada tanggal 1 Oktober 1965 menjadi awal proses peralihan dari pemerintahan Orde Lama ke Orde Baru, yaitu orde atau tatanan yang secara murni dan konsekuen. Mulainya Orde Baru ditadai dengan Surat Perintah sebelas Maret 1966 (Supersemar) dari Presiden Soekarno kepada Letnan Jenderal Soeharto untuk mengambil tindakan-tindakan yang perlu demi keamanan bangsa dan negara. Berdasarkan pada Supersemar tersebut, tanggal 12 Maret 1966, Soeharo membubarkan PKI dengan segenap organisasi massa dan organisasi politiknya.


C.    SARAN
Berdasarkan penjelasan dari data-data diatas seharusnya kita sekarang menjadi kan hal tersebut menjadi suatu hal yang patut direnungkan yang kita dapat mengambil suatuhal yang baikd ari relasihalter sebut dengan keadaan bangsa kita sekarang, dari hal tersebut kita juga dapat belajar untuk tidak mengulangi hal tersebut di masa pemerintahan yang akandatangdipemerintahan NKRI ini.
Terlebih lagi timbul korban jiwa hanya untuk merebutkan kekuasaan semata, bangsa Indonesia memilikibudiluhur yang baik dab berwibawa sehingga hal tersebut menjadi pemacu bagi kita untuk dapat mengambil hal yang baik dari peristiwa tersebut.
Semoga generasi penerus bangsa yang akan sekarang ataupun yang akan datang tidak mengulangi hal tersebut dan memimpin bangsa ini dengan baik, menjadi kan bangsa Indonesia yang kaya ini lebih maju daripada yang sekarang










DAFTAR PUSTAKA




YOU MIGHT ALSO LIKE
Comments
0 Comments
Facebook Comments by Facebook

0 Comment:

Posting Komentar

NOTE :

Jika bermanfaat ataupun ada pertanyaan mengenai isi salah satu atau beberapa content di blog, mohon untuk berkomentar :)

Jika mungkin terdapat komentar sara, rasis, ataupun sebagainya yang bertujuan buruk maka akan admin hapus dengan semestinya (mohon kerjasamanya untuk melapor).

Jika di dalam blog ini ada tulisan yang bisa ter anggap ber isu sara, menyindir, rasis, plagiat tanpa menyertakan sumber dan sebagainya, tolong beri tau saya melalui komentar, akan segera saya check kebenaranya dan bisa juga tindakan menghapus ataupun mengedit ulang entri di blog saya sendiri sebagai proses mediasi.

ShareThis

Check It Boss

Alfamart SEO Contest 2013

Check It Boss

Alfamart SEO Contest 2013